KUNINGAN – Sebagai Upaya Mendukung Gerakan Nasional Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare, yang Digelar Kementerian Pertanian Secara Serentak di 131 kabupaten, yang tersebar di 30 provinsi. Pemerintah Kabupaten Kuningan Melalui Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DISKATAN) Kabupaten Kuningan Ikut Serta Dalam Gelar Panen Raya Padi Nusantara Satu Juta Hektar Serentak Yang Diwakili Oleh Kelompok Tani Mekar Mulya Desa Ciberung Kec. Selajambe, pada kegiatan tersebut Kelompok Tani Mekar Mulya Desa Ciberung Kec. Selajambe berhasil mengumpulkan Hasil Ubinan sebanyak 6,2 Ton Per Hektar GKP (GABAH KERING PANEN), Sabtu (11/3/2023).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DISKATAN) Drs. H. Ahmad Juber, M.Si menyampaikan, dengan menjadi salah satu lokasi gerakan nasional panen raya padi, Kabupaten Kuningan secara nyata ikut serta berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Kadiskatan Kuningan mengatakan, kebutuhan pangan terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya penduduk. Sehingga, dibutuhkan upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan, khususnya padi.
“Kita ketahui, saat ini beras merupakan makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia. Namun peningkatan jumlah penduduk juga berpengaruh pada peningkatan kebutuhan pangan masyarakat, sehingga dibutuhkan upaya yang intensif untuk meningkatkan produktivitas,” paparnya.
Menurutnya, upaya panen serentak menjadi salah satu upaya yang intensif untuk meningkatkan cadangan pangan.
Lanjut, Ahmad Juber menambahkan, lewat kebijakan Presiden Joko Widodo yang menjadikan sektor pertanian sebagai program strategis nasional ini sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Kuningan yang juga menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu andalan gerakan pemberdayaan pertanian dan ekonomi kerakyatan guna mencapai dan mendukung terwujudnya swasembada pangan.
“saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada para petani di Desa Ciberung yang telah berkontribusi dalam peningkatan produksi dan produktivitas padi di Kabupaten Kuningan” ucapnya.
Masih di katakan Kadiskatan Kuningan Ahmad Juber, beras yang merupakan sumber bahan pokok tentunya perlu untuk terus kita tingkatkan produktivitas/produksinya,dengan salah satu metode pertanian presisi yang tepat sesuai kondisi saat ini, baik penggunaan benih unggul, pupuk organik untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berlebihan, lokasi/lahan yang ada yang terus kita pertahankan sesuai potensi, jadwal tanamnya dan hal penting lagi sebagai penunjangnya dengan meningkatkan skill dan knowledge sdm petani maupun petugas dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mengadopsi teknologi menuju peningkatan produktivitas dan produksinya, demi mewujudkan tersedianya kebutuhan pangan masyarakat yang mandiri/stabil, terjangkau dan aman, baik jumlah, jenis maupun mutunya.
Tentunya ini semua dapat terwujud jika semua komponen baik masyarakat/petani maupun petugas dan stakeholder dapat bekerjasama dalam membangun sektor pertanian dengan inovasi teknologi ramah lingkungan yang sinergi dan berkesinambungan, dalam menjamin ketersediaan pangan, terlebih pada kondisi saat ini dengan adanya isu krisis global salah satunya yaitu ancaman krisis pangan yang akan melanda dunia maka kita perlu mewaspadai dan segera mencari solusi-solusi yang tepat untuk memperkuat kondisi pangan kita (beras) kedepan, sebagai upaya memperkuat stok ketersediaan beras di daerah maupun nasional.
“Untuk itu, kita harus bersama-sama dan bersinergi, saling bahu-membahu demi menciptakan pertanian yang maju, mandiri dan modern sehingga kedepan produksi pertanian semakin meningkat, dengan begitu ketersediaan pangan benar-benar dapat terjamin, ” Pungkas Ahmad Juber.
Hadir pada acara anggota Forkopimcam Selajambe, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DISKATAN)Drs. H. Ahmad Juber, M.Si bersama Para Kabid dan jajaran, Kepala BPS, Babinkamtibmas Selajambe, tokoh agama dan kepala Desa Ciberung serta ketua Gapoktan, seluruh Ketua Poktan Desa Ciberung dan media massa. (Bid IKP/ DIskominfo).