Kegiatan Pasanggiri Mojang Jajaka yang rutin dilaksanakan tiap tahun di Kabupaten Kuningan memiliki tujuan yang sangat positif, selain para pemenangnya dipersiapkan dan dibina menjadi duta Kuningan dalam Pasanggiri Mojang dan Jajaka tingkat Provinsi Jawa Barat dan untuk promosi wisata daerah.Itulah keterangan dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan Dra.Teddy Suminar,M.Si diruang kerjanya.Lebih lanjut Teddy mejelaskan pelaksanaan MOKA 2014 ini sangat berhasil dalam artian dari segi peserta ada peningkatan dari tahun sebelumnya, dimana tahun ini ada 65 orang peserta yang kemudian diseleksi menjadi 40 orang atau 20 pasang, yang kemudian 20 pasang ini masuk ke Grand Final MOKA 2014 dan diseleksi kembali menjadi 12 pasang yang kemudian diseleksi kembali yang akhirnya menghasilkan MOKA Pinilih 2014 ini sebanyak 3 pasang yang memiliki kriteria Behaviour, Brain, Beauty, Berbudaya, Bersahabat (5B), dan Nyunda, Nyakola, Nyantika, Nyantri (4N).Dan yang terpilih adalah Gita Dwi Rahmi (21) dan Yogi Nur Adha Gumilang (21) terpilih sebagai mojang dan jajaka pinilih Kabupaten Kuningan tahun 2014 sebagai juara I.
Penentuan mojang dan jajaka pinilih Kuningan 2014 itu, terseleksi melalui ajang grand final Pasanggiri Mojang dan Jajaka Kabupaten Kuningan, berlangsung di Gelanggang Olah Raga Ewangga, kompleks Stadion Mashud Wisnusaputra, Kuningan sejak Sabtu (14/6/2014) pukul 20.00 . Acara grand final itu, dibuka Wakil Bupati Kuningan Acep Purnama,dihadiri moka dari sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat, serta ratusan pengunjung.Grand Final Moka 2014 ini juga selain menghasilkan Moka Pinilih Juara I,II dan III , diberikan juga penghargaan lain yaitu Moka harapan, Mojang Kewes, Jajaka Gendes, Moka Favorit, Moka Kemumeut dan Moka Anti Narkoba.Dan diharapkan para moka ini sebagai duta wisata yang bisa mempromosikan pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Kuningan baik untuk tingkat lokal maupun nasional. Sementara itu untuk para peserta Moka 2014 yang tidak terpilih Pemkab Kuningan dalam hal ini adalah Disparbud mengajak untuk masuk ke Paguyuban Moka Kuningan untuk diberikan pembinaan guna mempromosikan wisata dan budaya, tetapi ternyata mereka yang tidak masuk dalam kategori atau pun mendapat penghargaan ini tidak mau masuk ke dalam Paguyuban, dan yang mau masuk ke dalam paguyuban ini hanya mereka yang mendapatkan penghargaan saja.Dan mereka yang tidak mau masuk paguyuban moka ini pada akhirnya tidak bisa diberikan pembinaan oleh Disparbud, pungkas Teddy.(My/Bidkom Diskominfo Kab.Kuningan)