Rudhy Suksmawan. H, Ka. Operasional BPJS Kesehatan Kabupaten Kuningan mengatakan, tidak ada limit/batas biaya perawatan bagi peserta BPJS kesehatan. “ Orang yang cuci darah seminggu 2 kali, yang sekali cuci darah biayanya bisa sampai 600 ribu, 800 ribu atau 1 juta Rupiah, tetap akan ditanggung,” ungkapnya. Dalam BPJS terjadi gotong royong subsidi silang, yang sehat membantu yang sakit, kalau yang sehat sakit, mereka sudah ada payung perlindungan hukumnya. “ Antara kelas satu dengan kelas dua dan tiga, segi perawatan medisnya sama meskipun preminya berbeda, yakni Rp. 25.500 untuk kelas 3, kelas 2 Rp. 42.500 dan kelas 1 Rp. 59.500,” kata Rudhy.
“ Contoh orang yang melahirkan dengan cara sesar, kalau dia di kelas satu atau kelas tiga, penanganan dan perawatan medisnya sama, tetap dioperasi,” jelasnya. Selanjutnya Rudhy mengatakan, yang membedakan dari kelas BPJS Kesehatan hanya dari segi kenyamanan ruang kelas rawat inapnya. Kelas 3 satu ruangan bareng-bareng dengan 8 orang, kelas 2 bareng 4 orang, kalau kelas 1 dua orang, kalau VIP ada AC dan Televisinya, sedangkan indikasi medis dan cara treatmentnya sama semua, tidak ada perbedaan.
Tentang penyakit, dikatakan Rudhy, semua penyakit akan dilayani, baik penyakit berat atau ringan kecuali HIV/AIDS, usaha bunuh diri dan korban bencana alam tidak bisa dilayani dan ditanggung BPJS Kesehatan, sisanya semua penyakit akan dilayani dan ditanggung BPJS Kesehatan, seperti hemofilia, talasemia, cuci darah, jantung dan penyakit lainnya. ( Sumber : YS, Bidang Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan ).
