KUNINGAN – Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Benny Prihayatno, S.Sos., M.Si menghadiri kegiatan launching Program Santri Kalong Reborn pada Kampung Zakat di Desa Selajambe, Kecamatan Selajambe, Selasa (25/02/2025).
Program Santri Kalong Reborn sendiri merupakan program inisiasi dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kuningan dimana istilah santri kalong adalah tradisi belajar agama bagi masyarakat yang tidak menetap di pesantren, namun tetap bersemangat menuntut ilmu di waktu-waktu tertentu, seperti malam hari atau akhir pekan.
Pada kesempatan tersebut, Pj Sekda menyebutkan bahwa dengan adanya santri kalong reborn, diharapkan model pendidikan seperti ini semakin berkembang dan mampu menjawab tantangan zaman, tanpa meninggalkan esensi keilmuan dan keberkahan yang diwariskan para ulama.
Lebih lanjut, Pj Sekda mengungkapkan bahwa kehadiran Kampung Zakat di Desa Selajambe menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah, lembaga zakat, dan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan sosial serta membangun ekosistem ekonomi berbasis syariah.
“Dana zakat yang terhimpun dan terkelola dengan baik akan menjadi modal utama dalam memperkuat pendidikan, pemberdayaan ekonomi, serta sosial keagamaan bagi masyarakat di sekitar” Ujar Benny.
Benny juga mengapresiasi keberadaan Kampung Zakat di Desa Selajambe yang merupakan bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi berbasis keagamaan.
“Zakat bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga instrumen untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan kemandirian ekonomi umat. Dengan adanya sinergi antara program santri kalong dan kampung zakat ini, kita berharap dapat menciptakan masyarakat yang lebih berilmu, mandiri, dan berakhlakul karimah” Papar Benny.
Menurut Benny, Pemerintah kabupaten kuningan sangat mendukung program-program yang berbasis keagamaan dan pemberdayaan umat seperti ini.
“Sebab, visi Bupati dan Wakil Bupati Kuningan terpilih saat ini adalah menjadikan kuningan sebagai daerah yang Melesat (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh). Program ini selaras dengan upaya kita dalam menciptakan masyarakat yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki ketahanan spiritual dan ekonomi yang kuat” Tutup Benny. (BagProkompim/SetdaKuningan)