KUNINGAN – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, BAKTI TASKIN Kabupaten Kuningan menggelar Panen Perdana Demplot Budidaya Ubi Jalar, Selasa (7/10/2025) pagi, bertempat di area persawahan Dusun Pahing, Desa Bojong, Kecamatan Cilimus.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPP BAKTI TASKIN RI Syahrul Zaki, Ketua BAKTI TASKIN Kabupaten Kuningan Hj. Ela Helayati, S.Sos, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kab. Kuningan, Camat Cilimus, Kepala Desa Bojong, Kepala UPTD Pertanian Cilimus, Pokja 3 TP PKK Kab. Kuningan, para PPL se-Kecamatan Cilimus, petani ubi jalar setempat, serta undangan lainnya.
Panen perdana dilakukan di atas lahan demplot seluas 1.400 meter persegi (100 bata) dengan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan hasil perhitungan, panen kali ini menghasilkan 6 ton per 100 bata atau setara 60 ton per hektar, meningkat signifikan dibanding hasil panen para petani setempat.
Mengawali kegiatan, Ketua DPP BAKTI TASKIN RI, Syahrul Zaki, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya menghadirkan inovasi yang bermanfaat dalam mendukung pengentasan kemiskinan, khususnya melalui sektor pertanian.
“Kami sedang berupaya membuat berbagai inovasi yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengentasan kemiskinan. Salah satunya melalui program budidaya ubi jalar ini yang terbukti memberikan hasil meningkat hingga 65 persen dari hasil panen yang biasa diperoleh petani,” ujarnya.
Syahrul juga menambahkan bahwa pihaknya tengah menjalin kerja sama dengan beberapa eksportir untuk menjaga stabilitas harga ubi jalar agar tetap menguntungkan bagi petani.
“Permasalahan utama petani ubi jalar adalah harga. Karena itu, kami berupaya bekerja sama dengan eksportir agar harga jual tetap stabil dan tidak merugikan petani,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Diskatan Kab. Kuningan, H. Sanusi, S.P., M.P., menegaskan, sektor pertanian masih menjadi salah satu kunci pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kuningan.
“Masalah kemiskinan di Kabupaten Kuningan terus mengalami penurunan, salah satunya berkat kontribusi Bakti Taskin. Sektor pertanian menjadi perhatian khusus karena berperan langsung terhadap kesejahteraan masyarakat,” ungkap Sanusi.
Sanusi menambahkan, bahwa Kuningan memiliki sekitar 5.000 hektar lahan pertanian ubi jalar, dengan wilayah utara sebagai penghasil terbesar. Ia juga menyebut, varietas ubi jalar Ase Bandung yang dipanen kali ini termasuk jenis unggulan dengan prospek pasar yang menjanjikan.
“Masalah utama ubi jalar masih terletak pada harga dan biaya produksi yang bisa mencapai Rp3 juta per 100 bata. Namun dengan peningkatan hasil panen seperti ini, petani diharapkan bisa menikmati keuntungan yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara, Ketua BAKTI TASKIN Kabupaten Kuningan, Hj. Ela Helayati, S.Sos, yang akrab disapa Bunda Ela, menyampaikan, kegiatan panen perdana merupakan wujud nyata komitmen organisasi dalam mendukung program ketahanan pangan daerah dan meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat.
“Kegiatan panen perdana ini merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen BAKTI TASKIN dalam mendukung program ketahanan pangan daerah serta meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Cilimus,” ucapnya.
Bunda Ela menjelaskan, ubi jalar dipilih sebagai komoditas unggulan karena memiliki potensi pasar luas, nilai gizi tinggi, serta menjadi alternatif pangan lokal yang menyehatkan dan bernilai ekonomi.
“Melalui kegiatan demplot ini, kami berharap dapat memberikan contoh dan inspirasi kepada masyarakat petani untuk mengembangkan pola budidaya yang produktif, efisien, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Bunda Ela juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan ini. “Terima kasih kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, BATAS Pusat, Pemerintah Kecamatan Cilimus, Pemerintah Desa Bojong, serta para kelompok tani binaan. Semangat gotong royong ini menjadi modal penting untuk keberlanjutan program ke depan,” tuturnya.
Selanjutnya, Bunda Ela mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi dalam mewujudkan kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat Kuningan.
“Semoga panen perdana ini menjadi langkah awal yang baik untuk memperluas program budidaya ubi jalar di Kabupaten Kuningan. Bersama BAKTI TASKIN, kita wujudkan kemandirian pangan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihak BAKTI TASKIN RI juga menetapkan Hj. Ela Helayati, S.Sos sebagai “Bunda Ketapang” (Bunda Ketahanan Pangan), sebagai bentuk penghargaan atas komitmen dan dedikasinya dalam mendukung program ketahanan pangan serta pemberdayaan petani di Kabupaten Kuningan.
Panen perdana ini menjadi momentum penting bagi Kabupaten Kuningan dalam memperkuat sektor pertanian berbasis pangan lokal. Dengan sinergi antara pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan para petani, diharapkan budidaya ubi jalar dapat terus berkembang menjadi komoditas unggulan yang tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga kesejahteraan masyarakat pedesaan. (IKP/DISKOMINFO)