KUNINGAN – Peringati Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-45, Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Kertawana, Kecamatan Kalimanggis, Kamis (16/10/2025). Kegiatan ini disambut antusias masyarakat, terutama para ibu rumah tangga yang sejak pagi telah memadati lokasi.
Dengan gaya khasnya yang hangat dan komunikatif, Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. menyapa warga dan berdialog langsung dengan mereka. Bahkan memberikan bingkisan bagi warga yang berulang tahun hari ini.
“Bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia. Pemerintah daerah berupaya memastikan harga pangan, terutama beras dan sembako, tetap terjangkau. Urusan beras bukan sekadar urusan perut, tapi urusan kedaulatan negara,” tegasnya.
Bupati Dian juga mengingatkan para camat dan kepala desa agar memastikan tidak ada warga yang mengalami kesulitan pangan di wilayahnya.
“Kalau ada warga yang kelaparan, ini tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati memastikan harga bahan pangan di GPM jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. Misalnya, beras premium dijual Rp11.500 per kilogram dari harga pasar Rp14.500 per kilogram, dan telur ayam dijual Rp28.000 per kilogram dari harga pasar Rp32.000 per kilogram.
“Ke depan, mudah-mudahan GPM tidak di beberapa titik saja, tetapi dapat menjangkau hampir seluruh desa di Kabupaten Kuningan. Dengan kebersamaan, insyaallah ketahanan pangan masyarakat Kuningan akan semakin kuat,” harap Bupati Dian.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sekaligus Pj Sekda Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menyampaikan bahwa peringatan Hari Pangan Sedunia di Kuningan dilaksanakan bukan dengan seremoni, melainkan melalui aksi nyata.
“Kita rayakan Hari Pangan Sedunia dengan tindakan nyata lewat Gerakan Pangan Murah,” jelasnya.
Wahyu menuturkan, kegiatan GPM merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai upaya menjaga stabilitas harga pangan dan memperkuat ketahanan pangan keluarga, khususnya di desa-desa dengan tingkat kerentanan pangan.
“GPM diperuntukkan bagi keluarga kurang mampu dengan menyediakan bahan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, terigu, gula, daging sapi, daging ayam, sayur mayur, hingga bumbu dapur dengan harga di bawah pasaran,” terangnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga berperan penting dalam membantu masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi daerah.
“Setelah beberapa kali pelaksanaan di berbagai lokasi, hasil evaluasi menunjukkan kegiatan ini sangat bermanfaat. Untuk tahun anggaran 2026, kami berencana mengalokasikan dana APBD agar GPM menjangkau lebih banyak desa,” harap nya. (IKP/DISKOMINFO/PROKOMPIM)