KUNINGAN – Di tengah berbagai upaya pemulihan ekonomi dan percepatan pembangunan, angka kemiskinan di Kuningan akhirnya menunjukkan penurunan yang signifikan. Capaian ini tak lepas dari berbagai langkah strategis Pemerintah Kabupaten Kuningan di bawah kepemimpinan Bupati Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si dan Wakil Bupati Tuti Andriani, SH. M.Kn, sejak dilantik pada 20 Februari 2025.
Data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2025 mencatat, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kuningan pada Maret 2025 turun mencapai 119,67 ribu orang. Angka ini menjadi yang terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala BPS Kuningan, Urif Sugeng Santoso, menyebut capaian ini sebagai hasil kerja keras bersama seluruh unsur pemerintahan, masyarakat dan pihak lainnya.
“Angka ini menandai sebuah pencapaian luar biasa, terutama jika dibandingkan dengan data dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya dalam rilis resmi, Selasa (4/11/2025).
Penurunan tersebut terasa signifikan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada Maret 2024, jumlah penduduk miskin masih tercatat sebanyak 131,83 ribu jiwa, sehingga dalam setahun terjadi penurunan sekitar 12,16 ribu jiwa. Jika dibandingkan dengan Maret 2023, jumlah penduduk miskin bahkan berkurang hingga 14,21 ribu jiwa.
Tak hanya dari sisi jumlah, persentase kemiskinan di Kuningan juga turun cukup tajam. BPS mencatat, tingkat kemiskinan pada Maret 2025 berada di angka 10,74 persen, turun 1,14 poin persentase dibandingkan Maret 2024, dan 1,38 poin persentase lebih rendah dari Maret 2023.
“Ini menandakan tren yang sangat positif. Penurunan ini tidak hanya karena faktor ekonomi makro, tetapi juga karena berbagai kebijakan nyata di lapangan yang menyentuh langsung masyarakat,” jelas Urif.
Capaian ini tak lepas dari berbagai langkah strategis Pemerintah Kabupaten Kuningan di bawah kepemimpinan Bupati Dr. Dian Rachmat Yanuar dan Wakil Bupati Tuti Andriani. Sejak dilantik pada 20 Februari 2025, keduanya gencar menggulirkan program yang berpihak pada masyarakat, seperti Gerakan Pangan Murah, Job Fair, Program 100 KM Jalan, Bernas dan Bangpupuk, hingga BPJS gratis bagi warga rentan.
Berbagai inisiatif tersebut memperkuat daya beli masyarakat, membuka lapangan kerja, dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di tengah dinamika ekonomi nasional. Hasilnya kini mulai terlihat nyata, kesejahteraan warga meningkat, dan kemiskinan terus menurun. “Tren positif ini diharapkan dapat terus berlanjut di masa mendatang,” harap Urif. (IKP/DISKOMINFO)






