KUNINGAN,- Bertempat di GOR Ewangga Komplek Stadion Mashud Wisnusaputra berlangsung acara Halal Bihalal dan Latihan Gabungan Anggota Perguruan Silat Bima Suci Kabupaten Kuningan, hadir secara langsung Bupati Kuningan H. Acep Purnama,SH.,MH pada kegiatan tersebut, Minggu (22/05/2022). Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH., MH. mengucapkan rasa senang dan syukur nya karena dapat bersilaturahmi dengan semuanya.
Bupati Acep mengatakan, nilai yang dapat kita petik dari Alm. Bapak Mamat Komarudin adalah bagaimana konsistensi dan ajaran yang beliau ajarkan pada kita semua. Maka dari itu kita harus siap menjunjung tinggi apa saja yang telah Alm warisi pada kita semua dan mengangkat BIMA SUCI menjadi perguruan tinggi yang Bermartabat di Kabupaten Kuningan.
“Bima suci ini merupakan salah satu ikon dari perguruan silat yang ada di Jawa Barat khususnya yang berada di Kabupaten Kuningan, semoga dengan kegiatan Halal Bi Halal ini bisa lebih mempererat tali silaturahmi daripada keluarga besar Perguruan Silat Bima Suci ” ujar Bupati.
Masih dalam sambutannya Bupati Acep menyampaikan, tanpa disadari, sebagai generasi muda kita harus menjaga dan melestarikan salah satu warisan leluhur, salah satu dari warisan leluhur yang harus dijaga adalah Pencak silat.
Pencak silat adalah suatu seni beladiri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni beladiri secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, diantaranya seperti : Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan juga Thailand. Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat Induk organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan sebutan IPSI.
Tidak bisa dipungkiri, dengan perkembangan zaman di era masa kini pencak silat sudah mulai bisa diterima bahkan mulai diminati juga oleh warga negara asing, oleh sebab itu banyak warga mancanegara atau warga negara asing tak segan-segan disaat singgah, atau bahkan warga negara asing yang menetap atau juga tinggal di Indonesia mulai banyak yang mempelajari pencak silat.
Semangat seperti itu yang ditunjukkan oleh warga negara asing, sudah sepatutnya kita tiru semangat untuk tetap menjaga agar warisan leluhur ini agar tetap ada dan tidak tergerus oleh budaya-budaya asing.
Semestinya pula, kita sebagai Generasi Muda penerus bangsa jangan sampai melupakan atau bahkan meninggalkan pencak silat dan lebih mementingkan mempelajari budaya-budaya asing yang kini sudah mulai masuk di kalangan anak muda di era yang sekarang, jangan sampai pencak silat tergerus dengan budaya-budaya asing yang nantinya berimbas bisa melupakan pencak silat sebagai warisan leluhur yang sudah menjadi salah satu akar budaya bangsa.
Dari pencak silat, kita belajar mengenai seni gerakan, jurus, pola langkah dan juga dimana saat kita bertahan atau bahkan membela diri saat kita dihadapkan dengan situasi yang bisa mengancam diri kita. Dari gerak seni itu pula, yang pada akhirnya menarik warga asing atau warga mancanegara mulai berdatangan untuk mempelajari seni beladiri khususnya pencak silat.
“Pelestarian budaya ini yang perlu kita jaga, siapa lagi yang mau menjaga budaya kita kalau bukan kita sendiri, jangan sampai budaya kita sendiri di akui oleh negara lain terutama negara tetangga”, tegas Acep.
Tentunya hal tersebut, kata Acep, secara tidak langsung akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Kuningan.
“Melestarikan budaya, bertujuan supaya budaya asli tidak tergeser dengan budaya negara lain,” imbuhnya. Dilakukannya, Pemkab Kuningan membutuhkan SDM yang handal di bidangnya, wadah seni beladiri seperti Pencak Silat , harus dapat terus dilestarikan.
Hadir pada acara Ketua Umum BIMA SUCI Mukhlis Aminudin (Ami), Wakil Ketua KONI Jawa Barat Brigjen (Purn) Yudi Zanibar serta tamu lainnya. (Bid IKP/Diskominfo).






