Senin, 20 Oktober 2025
  • Beranda
  • Tentang Kuningan
    • Kilas Sejarah Kuningan
    • Lambang Daerah
    • Visi dan Misi
    • Sasanti Daerah dan Moto Juang Kuningan
    • Letak dan Keadaan Geografis
    • Peta Administratif
  • Pemerintahan
    • Bupati Kuningan
    • Wakil Bupati Kuningan
    • Sekretariat Daerah
    • Staf Ahli Bupati
    • SKPD
    • Kecamatan
    • Desa dan Kelurahan
    • Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (RLPPD)
      Kabupaten Kuningan Tahun 2024.
    • Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2025 – 2029
    • Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah
  • Legislatif
  • Produk Hukum
  • Wisata
  • Open Data
    • Ekonomi
    • Infrastruktur
    • Kemiskinan
    • Kependudukan
    • Kesehatan
    • Lingkungan Hidup
    • Pariwisata dan Kebudayaan
    • Pemerintah dan Desa
    • Pendidikan
    • Sosial
  • Beranda
  • Tentang Kuningan
    • Kilas Sejarah Kuningan
    • Lambang Daerah
    • Visi dan Misi
    • Sasanti Daerah dan Moto Juang Kuningan
    • Letak dan Keadaan Geografis
    • Peta Administratif
  • Pemerintahan
    • Bupati Kuningan
    • Wakil Bupati Kuningan
    • Sekretariat Daerah
    • Staf Ahli Bupati
    • SKPD
    • Kecamatan
    • Desa dan Kelurahan
    • Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (RLPPD)
      Kabupaten Kuningan Tahun 2024.
    • Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2025 – 2029
    • Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah
  • Legislatif
  • Produk Hukum
  • Wisata
  • Open Data
    • Ekonomi
    • Infrastruktur
    • Kemiskinan
    • Kependudukan
    • Kesehatan
    • Lingkungan Hidup
    • Pariwisata dan Kebudayaan
    • Pemerintah dan Desa
    • Pendidikan
    • Sosial
No Result
View All Result
Pemerintah Kabupaten Kuningan
No Result
View All Result

Angklung dan Kuningan, Punya Catatan Sejarah Istimewa Yang Patut dikenal Luas

by redaksi
14 Mei 2024
in Daerah
Angklung dan Kuningan, Punya Catatan Sejarah Istimewa Yang Patut dikenal Luas
Share on FacebookShare on Twitter

Tak banyak yang tahu, bahwa Kuningan dan musik kesenian Angklung memiliki ikatan sejarah panjang dan istimewa.

Seperti Kita ketahui, bahwa angklung adalah Alat musik tradisional asli Jawa Barat yang terbuat dari tabung-tabung bambu. Sedangkan suara atau nada alat ini dihasilkan dari efek benturan tabung-tabung bambu tersebut dengan cara digoyangkan.

Sebelum dikenal saat ini, Angklung memiliki jenis nada Pentatonis. Pentatonis hanya memiliki 5 nada primer. Alat musik yang biasa dimainkan dengan nada Pentatonis ini seperti Calung, Gamelan, gambang kromo, tifa, indiokardo empat dawai dan masih banyak lainnya.

Penggunaan tangga nada Pentatonis biasanya sering kita jumpai pada lagu-lagu rakyat (folklore). Untuk jenisnya sendiri nada Pentatonik terbagi menjadi dua yaitu, Pentatonis Pelog dan Slendro.

Artinya, dulu angklung tidak bisa dimainkan bersamaan dengan musik kontemporer seperti musik Pop, Jazz ataupun rock seperti saat ini. Angklung hanya bisa mengikuti jenis nada pentatonik seperti gamelan, gambang kromo dan lain sebagainya.

Namun pada tahun 1938, Daeng Soetigna, seorang guru SMP 1 Kuningan, berguru kepada kuwu Citangtu bernama lengkap Muhammad Sotari atau yang biasa dikenal dengan nama Pak Kucit, menciptakan angklung dengan tangga nada diatonis. Daeng Sutigna, belajar membuat angklung, mulai dari memilih bambu yang tepat, sampai menyesuaikan nadanya hingga pas, kepada pak Kucit, pada masa itu.

Angklung inovasi tersebut berbeda dengan angklung pada umumnya yang berdasarkan tangga nada tradisional pelog atau salendro.

Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak tangga nada, yakni satu dan setengah. Jenis tangga nada Diatonis ini sering ditemukan pada musik-musik mode atau kontemporer.

Karya angklung diatonis inilah yang berhasil mendobrak tradisi, membuat alat musik tradisional Indonesia mampu memainkan musik-musik Internasional. Sepeti dalam catatan sejarah, bahwa angklung diatonis inilah yang menjadi musik pengantar makan malam pada saat Indonesia dan Belanda melakukan perjanjian Linggarjati pada masa kemerdekaan dahulu.

Namun Karena pekerjaannya, Pak Daeng Soetigna kemudian harus pindah ke Bandung dan mengembangkan angklung diatonis di sana. Sementara “akar sejarah” pembuatan angklung diatonis menjadi terabaikan sejak meninggalnya Pak Kucit. Tak ada penerusnya.

Lawatan Pj Bupati dan Sekda Kuningan ke Kediaman Alm. Pak Kucit

Melihat kenyataan bahwa terdapat sejarah penting kelahiran Angklung Diatonis yang ternyata berasal dari Kuningan mendapat perhatian dari Pj Bupati Kuningan.

Selasa sore (14/05/2024) Pj Bupati Kuningan, Iip Hidajat didampingi Sekretaris Daerah, Dian Rachmat Yanuar dan Kadisdikbud, U, Kusmana melakukan kunjungan serta bersilaturahmi ke kediaman keluarga alm. Pak Ucit yang berada di Kelurahan Citangtu.

Kunjungan ini merupakan langkah dalam hal menggali keistimewaan sejarah dan budaya Kabupaten Kuningan terhadap musik angklung serta upaya lebih luas dalam pengembangannya.

Yeni (53) seorang perempuan paruh baya yang mendiami rumah Pak Kucit hingga saat ini, merupakan keluarga Pak kucit yang tersisa. Yeni merupakan anak angkat Pak Kucit, mengingat Pak Kucit tidak memiliki keturunan.

Yeni mengaku masih mengingat betul kala ayah angkatnya (Pak Kucit) membuat Angklung diatonis bersama Daeng Sutigna.

“Saya mengingat peristiwa dulu bagaimana cara membuat bambu dari bapak. Dulu suka nyari bambu di kebun di Citangtu juga, tapi kalau kehabisan suka nyari ke Daerah Cigedang, Luragung”

Kendatipun memiliki catatan sejarah penting, namun tidak ada satupun angklung tersisa di kediaman Pak Kucit.

“Dulu sering buat angklungnya di halaman dalam rumah. Tapi seiring waktu, namanya bambu jadi rapuh, dimakan rayap. Terus tidak ada yang meneruskan” Ujar Yeni.

Kendatipun begitu, Sekda Dian berujar bahwa Peninggalan mahakarya Pak Kucit bersama Daeng Sutigna telah membawa angklung menjadi lebih modern dan dapat dipergunakan saat ini untuk mengiringi musik kontemporer.

“Saat itu saya masih menjabat Kadisdikbud, beberapa tahun silam saya menggagas untuk mendeklarasikan Kuningan sebagai Kabupaten Angklung. Bukan tanpa alasan, Angklung mengajarkan kita berharmonisasi dengan alam sekaligus menjadi upaya kita untuk lebih mengenalkan Kabupaten Kuningan sebagai akar sejarah, sebagai rumah cikal bakal angklung diatonis. Alhamdulilah pak Pj sekarang konsen terkait kebudayaan angklung sehingga sejarahnya kembali jadi perhatian penting”

Sementara itu, Pj Bupati Iip Hidajat mengaku kaget ketika mengetahui bahwa angklung diatonis itu berasal dari Kuningan.

“Saya asli Bandung, tahu angklung ya dari saung Ujo. Ketika menjadi Pj Bupati dan diberi tahu bahwa ada sejarah penting tentang angklung yang ternyata berasal dari Kuningan, saya tertarik. Insya allah kita akan buat mekanisme agar catatan sejarah ini dapat diketahui banyak orang”

Untuk itu Iip berharap, dalam perjalanannya kuningan dikenal masyarakat luas memiliki peran historis pada perjalanan adanya musik angklung.

“Nanti Siapapun ketika orang bicara angklung, kita harap mereka teringat Kuningan. Saya ingin selain sebagai Kabupaten Konservatif Kuningan juga dikenal sebagai Kabupaten berbudaya karena mengingat sejarah terkait lahirnya Angklung Diatonis ini. kita akan fokus mengembangkan kebudayaan, salah satunya adalah angklung” Ujar Iip.

Pada silaturahmi tersebut, Iip Hidajat dan Dian Yanuar berkesempatan mencicipi emping dan gadung yang merupakan penganan khas Citangtu. (BagProkompim/SetdaKuningan)

Related Posts

Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani Membuka MUNAS Amtsilatik XI di Ponpes Nurul Ilmi Ciomas

Wakil Bupati Kuningan Tuti Andriani Membuka MUNAS Amtsilatik XI di Ponpes Nurul Ilmi Ciomas

19 Oktober 2025
Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si : Alumni STKS–Poltekesos Jabar Harus Bergerak Nyata untuk Masyarakat

Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si : Alumni STKS–Poltekesos Jabar Harus Bergerak Nyata untuk Masyarakat

19 Oktober 2025
Bupati Dian Serahkan Stimulan bagi 367 PKL Tiga Puspa

Bupati Dian Serahkan Stimulan bagi 367 PKL Tiga Puspa

17 Oktober 2025
Sinergi Pemerintah dan Swasta, Pelayanan Kesehatan di Lebakwangi Makin Nyaman

Sinergi Pemerintah dan Swasta, Pelayanan Kesehatan di Lebakwangi Makin Nyaman

17 Oktober 2025
Next Post
Berikan Arahan Sosialisasi DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2024, Iip Pesan Wujudkan Transparansi Swakelola

Berikan Arahan Sosialisasi DAK Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2024, Iip Pesan Wujudkan Transparansi Swakelola

  • Pasar Ciputat Kini Pangling, Bupati Dian Optimis Dongkrak Omzet Pedagang

    Pasar Ciputat Kini Pangling, Bupati Dian Optimis Dongkrak Omzet Pedagang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 275 Karyawan SPPG mengikuti Pelatihan Keamanan Pangan MBG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sempat Tertunda, Karnaval Budaya Harjad Kuningan akan Digelar 5 Oktober

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gagah, Domba Kuningan Masuk Final Seni Ketangkasan Domba Garut Piala Presiden, kalahkan Ribuan Peserta Kualifikasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Tumpah Ruah, Karnaval Budaya Kuningan Penuh Warna dan Atraksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Media Sosial

© 2025, SITUS RESMI PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN.
DIKELOLA OLEH DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KUNINGAN
JALAN ARUJI KARTAWINATA NO.15 KUNINGAN 45511,TELP/FAX.(0232)-871142, E-MAIL : INFO@KUNINGANKAB.GO.ID

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Tentang Kuningan
    • Kilas Sejarah Kuningan
    • Lambang Daerah
    • Visi dan Misi
    • Sasanti Daerah dan Moto Juang Kuningan
    • Letak dan Keadaan Geografis
    • Peta Administratif
  • Pemerintahan
    • Bupati Kuningan
    • Wakil Bupati Kuningan
    • Sekretariat Daerah
    • Staf Ahli Bupati
    • SKPD
    • Kecamatan
    • Desa dan Kelurahan
    • Ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (RLPPD)
      Kabupaten Kuningan Tahun 2024.
    • Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2025 – 2029
    • Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah
  • Legislatif
  • Produk Hukum
  • Wisata
  • Open Data
    • Ekonomi
    • Infrastruktur
    • Kemiskinan
    • Kependudukan
    • Kesehatan
    • Lingkungan Hidup
    • Pariwisata dan Kebudayaan
    • Pemerintah dan Desa
    • Pendidikan
    • Sosial

© 2022 Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan