KUNINGAN – Ketua TP PKK Kab. Kuningan yang juga merupakan Bunda Anti Bullying, Hj. Ela Helayati, S.Sos, secara resmi membuka acara Kolaborasi Tiga Organisasi Mengabdi. Kegiatan yang digelar di Aula Kantor Desa Babakanreuma, Kecamatan Sindangagung, Senin (17/03/2025) ini, dihadiri Ketua BAZNAS Kabupaten Kuningan, perwakilan Disporapar Kabupaten Kuningan, Kepala Desa Babakanreuma, Ketua PKK Desa Babakanreuma, serta jajaran pengurus dan anggota dari tiga organisasi pemuda, yaitu Duta Anti Bullying, Gema Syiarul Islam, dan Saka Pariwisata.
Kegiatan kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap isu bullying sekaligus membekali generasi muda dengan pendidikan dan pengalaman langsung melalui pengabdian masyarakat selama 8 hari 7 malam. Program ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pemuda Kabupaten Kuningan untuk belajar, berkontribusi, dan mengembangkan diri.
Dalam sambutannya, Bunda Duta Anti Bullying, Hj. Ela Helayati, S.Sos, menyampaikan pentingnya peran pendidikan dan pengabdian dalam membentuk generasi muda yang berkualitas.
“Kita semua yakin bahwa pendidikan bagi generasi muda penerus kepemimpinan bangsa itu sangat krusial bagi perkembangan mereka dan Kabupaten Kuningan sendiri ke depannya. Baik atau buruknya perkembangan kreativitas, pengetahuan, ataupun mental generasi muda Kabupaten Kuningan bergantung pada kita semua selaku contoh kebijakan pemerintah atau selaku orang tua mereka,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bunda Anti Bullying ini menjelaskan komitmen TP PKK Kabupaten Kuningan dalam mendukung upaya pencegahan bullying.
“Maka dari itu, TP PKK Kabupaten Kuningan juga hadir, mendukung, dan mendirikan Forum Duta Anti Bullying Kabupaten Kuningan. Ini bertujuan untuk membentuk generasi muda dan membantu menurunkan angka bullying di Kabupaten Kuningan, serta memberikan pembekalan dan materi yang berguna bagi generasi muda melalui Duta Anti Bullying dan untuk disebarluaskan oleh duta tersebut,” jelasnya.
Hj. Ela juga menekankan pentingnya metode pendidikan yang variatif dan relevan dengan kebutuhan generasi muda.
“Kita paham bahwa banyak metode yang bisa kita implementasikan dalam mendidik generasi muda. Salah satunya adalah mendukung program yang seperti ini agar generasi muda paham terhadap dunia nyata di masyarakat,” tambahnya.
Acara ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, organisasi pemuda, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi generasi muda. Kehadiran tiga organisasi pemuda, yaitu Duta Anti Bullying, Gema Syiarul Islam, dan Saka Pariwisata, menunjukkan semangat kolaborasi yang kuat dalam mengatasi masalah bullying dan meningkatkan kualitas generasi muda.
Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi peserta, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk turut serta dalam upaya pencegahan bullying dan pembinaan generasi muda di Kabupaten Kuningan. (IKP/DISKOMINFO)