KUNINGAN,- Bupati Acep Purnama sambut Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan. Momen Maulid Nabi Muhammad SAW digelar Tabligh Akbar menghadirkan KH. Muhammad Musthofa Aqiel Siroj , tepatnya di Lapangan Desa Darma, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Sabtu (5/11/2022).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kemenag Kuningan H Ahmad Hadiman, Ketua PC NU Kuningan KH Aam Aminuddin, Ketua MUI Kabupaten Kuningan KH Dodo Syarif Hidayatullah, Pimpinan Ponpes athohiiyah KH Amung Turhamun, Camat Darma, Para Kepala Desa Kecamatan Darma dan tokoh masyarakat dimana turut dimeriahkan oleh 11 Warung Amal di lokasi tersebut.
Bupati mengatakan bahwa Maulid Nabi merupakan momen dimana kita harus bercermin kepada diri kita sendiri bagaimana kita meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.
“Dengan diperingatinya maulid Nabi Muhammad SAW ini maka kita harus meningkatkan kecintaan kepada Baginda Rosul,” tuturnya.
Bupati Acep selanjutnya berpesan agar senantiasa menyikapi dengan baik kehidupan di era globalisasi dan digitalisasi, dengan meneladani akhlak Rasulullah dan memegang teguh pedoman hidup yang bersumber dari Al-Qur’an.
“Dalam berkehidupan harus berbanding lurus dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah yang berpedoman dari Al-Qur’an,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, dalam sambutannya berpesan kepada jemaah terutama para orang tua agar memberikan pendidikan yang seimbang antara dunia dan akhirat.
Beliau juga menambahkan, dengan memperingati Maulid Nabi, agar senantiasa meneladani akhlak Rasulullah dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari baik itu di bidang ekonomi hingga pemerintahan,” paparnya.
Lanjut Wagub menuturkan, peran santri merupakan sebuah komunitas yang sangat bersejarah, berjasa dan berkarya terhadap bangsa dan negara, bukan hanya saat memperjuangkan kemerdekaan, tetapi juga mengisi kemerdekaan terutama dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Ia menguatkan kembali, bahwa santri mempunyai tiga peran yang sangat penting, yang pertama adalah Hubbul Wathon Minal Iman , yang artinya seluruh santri mencintai NKRI.
“Siapapun yang akan merongrong dan merusak, santri harus terdepan dalam menjaga NKRI,” tegas Uu Ruzhanul.
Kedua, yakni hifdzu mitsaq , menjaga kesepakatan bersama, bahwa dasar negara kita adalah Pancasila. Jadi santri harus paling depan dalam mempertahankan, memperjuangkan, dan mengamalkan Pancasila.
“Yang ketiga, semangat untuk memakmurkan negeri ini. Artinya, santri harus berkiprah dalam segala hal, sehingga Jawa Barat khususnya, dan Indonesia rakyatnya sejahtera, adil dan makmur,” tuturnya.
Menurutnya, seiring berkembangnya zaman, para santri dan ulama tak lagi dipandang berbeda dengan masyarakat umumnya. Saat ini kaum santri mengalami kemajuan yang sangat luar biasa.
“Syukur, alhamdulillah, sekarang santri sudah mengalami mobilitas sosial vertikal yang luar biasa,” ungkapnya.
Saat ini santri telah masuk ke berbagai profesi seperti saudagar, pejabat, akademisi, pimpinan ormas, politisi, bahkan juga seniman atau sastrawan.
“Santri juga banyak berkiprah pada jabatan-jabatan penting dalam instansi pemerintahan, termasuk dalam jajaran TNI/POLRI,” sebutnya.
Dengan kebahagiaan ini, UU juga mengingatkan kepada para santri agar tetap mengamalkan nilai-nilai keislaman sebagaimana yang telah diajarkan para guru-guru mereka di pondok pesantren. (Bid IKP/ Diskominfo).