Tahun baru Islam yang diperingati setiap tanggal 1 Muharram tentu terasa spesial bagi para umat Islam di seluruh dunia. Perlu diketahui, setidaknya ada 3 makna Tahun Baru Islam. Jika pada umumnya, masyarakat merayakan tahun baru berdasarkan penanggalan masehi, Islam memperingati tahun baru berdasarkan penanggalan Hijriyah yang sudah diterapkan sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Selain itu, tahun baru Islam juga memiliki makna mendalam dan spesial bagi umat muslim.
Berikut tiga makna Tahun Baru Islam 1. Hijrahnya Nabi Muhammad, 1 Muharram juga diperingati sebagai pengingat peristiwa penting saat Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah yang kemudian melahirkan agama Islam. Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah, Islam mengalami perkembangan pesat dan semakin menyebar hingga ke Mekkah dan wilayah sekitarnya. Nabi Muhammad SAW memutuskan hijrah setelah memperoleh wahyu dan perintah dari Allah untuk menyebarkan ajaran Islam ke masyarakat.
2. Bentuk Perjuangan Nabi Muhammad dan Para Sahabat, tahun baru Islam juga dimaknai sebagai semangat perjuangan yang tak kenal lelah dan putus asa dalam menyebarkan agama Islam oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Meskipun banyak tantangan dan rintangan, Nabi Muhammad SAW dan sahabat tak pernah menyerah atau pesimis. Bahkan Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah meninggalkan tempat kelahirannya, saudara, dan harta bendanya hanya agar bisa memenuhi perintah dan wahyu yang diberikan Allah SWT.
3. Intropeksi diri, pergantian tahun baru Islam juga dimaknai sebagai momen untuk intropeksi diri atau muhasabah. Seiring waktu yang terus berjalan dan berlalu, dengan adanya tahun baru Islam, diharapkan umat muslim lebih mawas diri, introspeksi dan bermuhasabah atas segala tindakan dan perbuatan yang dilakukan selama 12 bulan. Sekaligus memikirkan apa yang harus diperbaiki dan amalan apa yang harus ditinggalkan di tahun mendatang.
Jumat, (28/08/2020) Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH., MH. menghadiri pengajian 1 Muharram 1442 H dalam rangka Peringatan Hari Besar Islam (PHBI). Pada acara ini didampingi juga oleh Drs. H.Dudi Fahrudin, M.Si Kepala DPMD Kabupaten Kuningan, Agus Maulidin, S.Pd Kepala BPBD, Ajie Prayogi, MM Kabag Umum Setda dan Anwar Nasihin, S.Kom., MSi Kabid IKP Diskominfo Kabupaten Kuningan. bertempat di Panggung Bundaran Perumahan GEBYAR Pesona Mutiara Kasturi (PMK) dengan menghadirkan penceramah Dr. K.H Ayub Ahmad Furqon, M.Ag.
Dengan tema acara Bersatu, Sadulur Salembur Alakur, dalam kesempatan ini Bupati mengajak memaknai peringatan Tahun Baru Islam dengan meningkatkan nilai ibadah kehadirat Allah SWT. Tahun baru hijriyah selalu mengingatkan umat Islam pada momen bersejarah hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah.
“Mari manfaatkan momentum 1 Muharram 1442H untuk teguhkan persatuan menuju dan mewujudkan Indonesia maju,” Tutur Bupati.
Beliau mengajak Tahun Baru Hijriyah diperingati dengan penuh ketaatan terhadap protokol kesehatan. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
“Di tengah pandemi, tetap terapkan protokol kesehatan. Sambut tahun baru dengan kesederhaan dan penuh rasa syukur. Ditengah segala kegiatan kemasyarakatan Tetap jaga jarak, gunakan masker, dan rajin cuci tangan,” pungkas Bupati. (BID/IKP/DISKOMINFO)