KUNINGAN – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah Kabupaten Kuningan melaunching program Academic Discussion Club (ADC) dari Divisi Riset dan Teknologi ICMI, bertempat di Food Court STKIP Muhammadiyah Kuningan. Dengan tema “Telaah Capaian Visi Misi Kuningan Maju Berbasis Desa”, Diskusi panel ini dibuka oleh Bupati Kuningan, H. Acep Purnama SH MH. Sabtu malam (03/05/2023).
Diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya Bupati Kuningan (H. Acep Purnama), Wakil Bupati Kuningan (H M Ridho Suganda), Anggota Legislatif (Dede Sembada), pengamat politik, (H. Yusrod Kholid dan Sujarwo), pengamat kebijakan publik (Boy Sandi) akademisi (Dr. Fahruz Zaman Fadhly) dan pimpinan redaksi pers (Deden Rijalul Umam) dengan moderator Ofic Opperstoon, M.Pd.M.S.i.
Dikatakan Ketua ICMI yang juga adalah Ketua STKIP Muhammadiyah Kuningan, Nanan Abdul Manan, M.Pd, bahwa program diskusi ini merupakan salah satu rekomen yg sudah ICMI rancang pasca pelantikan kepengurusan baru.
“ADC ini merupakan salah satu program yang diprakarsai oleh Divisi riset dan teknologi dimana kekhasan ICMI adalah berupa kajian-kajian, salah satunya kajian kebijakan pemerintah. Dimana Pertemuan malam ini merupakan diskusi perdana yang akan di lanjutkan pada sesi-sesi selanjutnya” Ucap Nanan.
Selanjutnya Nanan mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu Responsibility ICMI untuk bersama-sama memajukan daerah. Juga merupakan Forum untuk bersilaturahmi guna melahirkan ide-ide dan gagasan besar bagi kabupaten kuningan.
Pada sesi pembukaan, Acep menyampaikan selamat atas terbentuknya program ADC buah karya dari Divisi riset dan teknologi ICMI Kuningan.
“Semoga ini dapat menjadi sarana diskusi panel yang membangun kita bersama terkait capaian pembangunan yang saat ini sedang kita upayakan” Tutur Acep.
Acep mengatakan bahwa Ikatan Cendekiawan Muslim merupakan wadah organisasi yang lahir bukan karena kebetulan sejarah belaka, namun erat kaitannya dengan perkembangan global dan regional di luar ataupun di dalam negeri. Untuk itu, kehadiran organisasi ini diharapkan sebagai wadah untuk menyampaikan gagasan brilian, kompeherensif, mendalam dan akurat berdasarkan pada analisis teoris dan empiris.
Selanjutnya terkait dengan capaian Visi Kuningan Maju (makmur, agamis, pinunjul) berbasis Desa, Acep menuturkan bahwa pemerintah kabupaten kuningan akan terus berupaya dan bekerja keras dan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
“Sebagaimana dengan tahapan pembangunan yang diamanatkan oleh rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) kabupaten kuningan 2018-2023, diantaranya melalui percepatan peningkatan ekonomi, investasi dan pengembangan wilayah melalui pembangunan infrastruktur, rehabilitasi dan aksesibilitas pendidikan; percepatan sektor pertanian dan pariwisata; serta peningkatan produktifitas umkm dan lapangan kerja; Pemerintah telah berupaya untuk memastikan capaian dapat terlaksana sesuai dengan yang diamanatkan” Kata Acep.
“Untuk peningkatan ekonomi, investasi dan pengembangan wilayah melalui pembangunan infrastruktur, pemerintah kabupaten kuningan terus mendorong upaya peningkatan infrastruktur strategis seperti pembangunan jalan lingkar timur – selatan untuk membuka sumbatan keterisolasian wilayah dan diharapkan dapat membuka dan meningkatkan peluang usaha bagi masyarakat. Peningkatan infrastruktur juga ditujukan untuk peningkatan akses pada area-area produktif seperti sentra pertanian dan pariwisata.
“Pada percepatan rehabilitasi dan aksebilitas pendidikan, pemerintah kabupaten kuningan telah banyak sekali melakukan perbaikan. seperti : rehabilitas ruang kelas, pembangunan ruang kelas baru, pemberian beasiswa, pembangunan perpustakaan dan peningkatan harapan lama sekolah.
“Pada percepatan sektor pertanian dan pariwisata, Visi Misi Kabupaten Kuningan telah menetapkan terbangunnya 100 desa pinunjul dan 25 desa wisata. Dimana pada implementasinya, semenjak tahun 2019 telah terbangun 124 desa pinunjul dengan kategori (pinunjul agro, pinunjul industri, pinunjul umkm, pinunjul koperasi dan pinunjul pendidikan) dan telah dibentuknya 21 desa wisata.
“Untuk pengembangan ekonomi regional, pemerintah kabupaten kuningan telah melakukan peningkatan umkm dan lapangan pekerjaan. dengan memunculkan banyak wirausahawan baru berbasis industri kreatif, bantuan modal usaha kecil, pembukaan lapangan pekerjaan, dimana pemerintah kabupaten kuningan telah melakukan berbagai terobosan dalam membuka keran investasi selebar-lebarnya”
Lebih lanjut Acep mengatakan bahwa tahun ini adalah masa-masa yang tersisa di akhir periode kepemimpinannya.
“Untuk itu mari kita tingkatkan standarisasi pekerjaan, mengejar ketertinggalan, membangkitkan semangat kemajuan, membangun optimisme kebersamaan guna meraih visi kuningan maju yang berbasis desa” Ujar Acep.
“Kemajuan sebuah daerah bukan saja ditentukan oleh pemerintahnya saja. akan tetapi diperlukan kerjasama yang baik antar multi pihak dengan mengedepankan asas kebersamaan dan persatuan. Diperlukan peran yang saling mengisi dan kritik sosial yang membangun, baik dari masyarakatnya ataupun organisasi lainnya, sehingga terciptanya kemajuan daerah yang selalu kita harapkan” tutup Acep.
Ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Kuningan sebagai penanda bahwa diskusi panel ini di mulai, acara dilanjutkan dengan diskusi kompeherensif dari berbagai narasumber. (Bagprokompim/SetdaKuningan)