KUNINGAN- Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah (SUPD) II Kementerian Dalam Negeri Iwan Kurniawan, ST., MM, melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jumat (29/7/2022) pagi.
Kedatangan Direktur SUPD II bersama rombongan, diterima langsung Wakil Bupati Kuningan H. M Ridho Suganda, SH., M.Si, di Pendopo Setda Kuningan, didampingi Sekretaris Daerah DR. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, dan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskatan) Kab. Kuningan Drs. H. Dadi Hariadi, M.Si.
Dalam ucapan selamat datangnya, Wabup menyampaikan terima kasih atas kunjungan pihak Kemendagri terkait perkembangan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi yang ada di wilayah Kabupaten Kuningan. Hal ini, menurutnya, sebagai bentuk sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah.
“Alhamdulillah kami dari pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya penanganan dan penanggulangan terhadap kasus PMK yang ada di Kabupaten Kuningan, khususnya dengan pemberian vaksin pada hewan ternak. Dan dalam waktu dekat, kami juga akan memberikan vaksin kedua, agar pengendalian virus PMK dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan,” ujar Wabup.
Disampaikan Wabup, dari 19 kecamatan yang terinveksi, 11 kecamatan sudah tertanggulangi dengan baik dengan angka kesembuhan pada hewan ternak cukup tinggi. “Berdasarkan laporan yang saya terima, dari 4000 sapi yang terinveksi virus PMK, Alhamdulillah 3400 dinyatakan sembuh,” kata Wabup.
Masih menurut Wabup, penangganan yang telah dilakukan Pemkab Kuningan bukan berarti tanpa kendala, yang menjadi kendala, sambungnya, adalah keterbatasan tenaga medis yang ada di Kabupaten Kuningan. “Di masing-masing Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) yang ada di kecamatan, kami instruksikan untuk melakukan penanganan secara optimal, namun yang menjadi kendala bagi kami adalah keterbatasan tenaga medis yang menangani, karena di Kuningan hanya ada 3 dokter hewan,” ungkap Wabup.
Wabup berharap, dari segala upaya yang telah dilakukan dalam penaggulangan PMK di Kabupaten Kuningan dapat memberikan hasil yang terbaik, terutama bagi masyarakat peternak. “Kami yakin, dengan penanganan yang telah dilakukan bisa memberikan yang terbaik kepada masyarakat, khususnya untuk para peternak. Semoga, dengan pemberian vaksin kedua yang akan dilakukan, Kabupaten Kuningan dapat terbebas dari virus PMK dan zaro kasus,” ucapnya.
Sementara, Direktur SUPD II Iwan Kurniawan, pada kesempatan tersebut menyampaikan, tujuannya melakukan kunjungan, yakni dalam rangka monitoring terkait penanggulangan kasus PMK di Kabupaten Kuningan. Karena menurutnya, Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat dengan angka peternakan sapi terbesar.
“Kabupaten Kuningan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat dengan angka peternakan sapi terbesar. Dan kami ingin memastikan, bahwa penanganan virus PMK pada hewan ternak ini berjalan dengan baik. Karena, dari 6 Provinsi, Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang akan menjadi tuan rumah pelaksanaan G20, sehingga penanggulangan PMK yang telah berjalan dengan baik ini akan memberikan dampak positif pada pelaksanaan G20 mendatang,” jelas Iwan.
Selanjutnya Iwan meminta, Pemkab Kuningan untuk terus melakukan langkah-langkah strategis dalam penangulangan PMK dan segera memberikan laporan terbaru terkait perkembangan kasus PMK yang ada di Kabupaten Kuningan.
“Saya minta, Pemkab Kuningan melalui Dinas Perikanan dan Peternakan, untuk segera memberikan laporan terupdate terkait perkembangan kasusu PMK ini. Dikhawatirkan, penyakit PMK ini akan berdampak pada pemeberdayaan Indonesia ke luar, apalagi akan menghadapi G20. Harapan kami, Kuningan juga punya prestasi untuk penanganan PMK menjadi zero kasus,” imbuhnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, perwakilan DKPP Provinsi Jawa Barat, Kepala Bappeda, Camat Cigugur, serta undangan lainnya. (BID IKP/DISKOMINFO)