KUNINGAN-Saat ini kita harus mempunyai talenta di bidang digital. Mengingat sudah memasuki Revolusi industry 4.0 dan Era Society 5.0,. Dimana perekembangan ilmu pengetahuan akan inovasi-inovasi terus diperbaharui. Sehingga pada masa ini, dituntut untuk hidup berdampingan dengan teknologi, menguasi dan memanfaatkannya. Termasuk di sekolah siswa diberikan ruang untuk menjadi creator.
Hal tersebut disampaikan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, Kadis Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kuningan, pada acara Grand Final Student Talented Creator (STAR) Competition yang diselenggarakan Smartfren Community dengan tema To be the next Content Creator Kabupaten Kuningan. Bertempat De Jehan’s Hotel, Kamis, ( 29/09/2022) dengan peserta pelajar SMP.
“Ketika dihadapkan dengan Pandemi Covid-19 banyak sektor terpuruk, namun Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi sektor yang paling cepat pulih dan berkembang. TIK merubah tatanan kehidupan yang ditransformasikan ke arah digital, seperti kegiatan Student Talented Creator ini,” ungkapnya.
Dr. Wahyu menuturkan, bahwa Internet bukan hanya digunakan untuk sekedar berbagi informasi melainkan untuk menjalani kehidupan. Bersiaplah akan perubahan transformasi digital, mulanya dipaksa-terpaksa-bisa-biasa-dan akhirnya akan menjadi budaya digital.
Dikatakan Dr. Wahyu, Pemerintah Kabupaten Kuningan saat ini sedang menggerakan Kuningan Menuju Kota Cerdas (Smart City) dalam pelaksanaanya dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak. Ia menjelaskan, Smart City atau kota cerdas merupakan wilayah kota yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Lebih lanjut Fery Rizkiana Triputra, Leader Smartfren SFCom Kuningan, kegiatan ini bertujuan untuk pemanfaatan konten creator bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya menjadi pribadi yang kreatif dan produktif. Dan membuka pemikiran khususnya generasi muda untuk memanfaatkan dunia digital dengan kreatif dan produktif.
Selain itu, menjaring talent creator dari sekolah masing-masing untuk mengikuti kompetisi content creator yang akan diadakan oleh Smartfren Community Nasional. Kami melihat sekitar 30 persen pelajar di Kuningan khususnya ditingkat SMP memiliki adanya keinginan untuk belajar menjadi creator, tentunya hal ini membutuhkan dukungan kepada mereka dari pihak sekolah maupun keluarga dengan tetap melakukan pendampingan.
Salah satu peserta Ibnu, siswa SMP 1 Jalaksana yang memiliki folower sebanyak 5.800 dengan akun istagramnya @ibnsylw ketertarikannya mulai dari coba-coba, ternyata seru, menarik dan asik juga. Akhirnya membuat sendiri dengan tema cinematik. Alhamdulillah untuk follower semakin bertambah. Saat ini ada acara To be the next Content Creator. Semoga akan menjadi pemicu untuk memberikan karya yang lebih baik lagi.
Sementara Narasumber Influencer Kuningan Fitri menerangkan, secara sederhana, influencer adalah seseorang yang bisa memberikan pengaruh di masyarakat. Contohnya seperti selebriti, blogger, youtuber, ataupun seorang public figure yang dianggap penting di komunitas tertentu.
“Kendati seorang influencer umumnya memiliki jutaan pengikut (follower) di media sosial, tapi seseorang dengan follower ribuan juga bisa disebut influencer jika punya pengaruh besar kepada audiencenya,” jelasnya. (IKP/DISKOMINFO)