KUNINGAN – Penanggulangan permasalahan lingkungan akibat limbah kotoran hewan (kohe) di Kabupaten Kuningan akhirnya tertanggulangi. Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan dengan PT Berkah Lumintu Sejati resmi diteken, Rabu (16/06/2025).
Kegiatan berlangsung di eks KUD Setia Murni Desa Cihideung Hilir, Kecamatan Cidahu dimana Perjanjian Kerja Sama ini meliputi launching Pabrikasi Pengelolaan Kotoran Hewan Menjadi Pupuk Organik Bersubsidi (Petroganik).
Kehadiran pabrikasi ini adalah untuk menanggulangi kotoran hewan khususnya sapi di Wilayah Kecamatan Cigugur dan di wilayah lain se-Kabupaten Kuningan, seperti yang disampaikan oleh Pj Sekda Kuningan, Beni Prihayatno, S.Sos., M.Si
“Dengan keberadaan ternak sapi potong berjumlah 31.400 ekor dan sapi perah berjumlah 7.500 ekor sehingga tingkat pencemaran udara dan air yang berdampak pada lingkungan masyarakat dapat terminimalisir untuk dimanfaatkan keperluan bahan baku pupuk” Lanjut Beni, membacakan laporan ketua panitia PKS.
Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, Msi yang hadir pada kesempatan tersebut menilai bahwa permasalahan kotoran hewan tidak hanya menjadi sumber pencemaran saja, tetapi menjadi ancaman bagi sanitasi kesehatan masyarakat.
“Kita menilai kohe itu sebagai sumber pencemaran, tetapi yang paling berbahaya bahwa kohe itu merupakan ancaman bagi sanitasi kesehatan masyarakat” Ujar Bupati Dian, didampingi Wakil Bupati Kuningan dan beberapa kepala perangkat daerah.
Bupati Dian kemudian memberikan apresiasi atas kerjasama yang telah dibangun bersama PT Berkah Lumintu Sejati. Kotoran hewan yang tadinya merupakan masalah besar dapat ditanggulangi dengan kerja cerdas sehingga memiliki nilai ekonomi.
“Kohe itu kan tadinya masalah besar. Selama ini dinilai hanya menjadi beban, tetapi setelah di tanggulangi melalui pabrikasi ini akan mempunyai nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi, yang dapat menjadi pupuk untuk para petani. Ini lah yang disebut kerja taktis, kerja cerdas, bahwa ditengah kesulitan akan timbul inovasi yang luar biasa”
Bupati Dian mengutip peribahasa sunda, Ngamumulé alam téh lain ngan ukur ngajaga leuweung jeung cai, tapi ogé kudu bisa ngajadikeun sagalana jadi mangpaat pikeun kahirupan.
“Nah inilah yang sedang kita upayakan hari ini dan seterusnya. Bahwa dalam menjaga lingkungan, jika kita bijak dan pandai melihat situasi, setiap sesuatu bisa menjadi manfaat untuk kehidupan kita” Papar Bupati Dian.
Direktur PT Berkah Lumintu Sejati, Ari Bowo Sumarno, S.T dalam pemaparannya menyebutkan bahwa satu mesin granul yang dimilikinya bisa mengelola 4 ton kotoran hewan.
“Kuningan sebagai salah satu penghasil susu dari sapi ternak di Jawa Barat sudah tentu kotorannya ini menjadi peer ya. Padahal di atas sana (Kecamatan Cigugur) sudah disiapkan tempat pembuangan tetapi kalau terbawa hujan jadi suka mengalir ke bawah.
“Jadi kami bersama Pak Bupati sepakat untuk menanggulangi kotoran hewan ini menjadi pupuk. Melalui mesin granul yang kami punya, satu mesin bisa kelola 4 ton. Nah kami punya tiga, maka sehari mungkin bisa mengelola sampai 12 ton kotoran sapi. Sehingga kotoran sapi ini bisa termanfaatkan dan tidak berdampak ke lingkungan”
Adapun PT. Berkah Lumintu Sejati sendiri telah ditunjuk oleh Pupuk Indonesia Persero Group untuk memproduksi pupuk organik bersubsidi jenis Petroganik yang akan disalurkan kepada para petani di Indonesia.
Melalui kerja sama ini, Kabupaten Kuningan mengambil lompatan besar menuju kabupaten yang lebih bersih, lebih sehat, dan lebih produktif. Tidak hanya masalah limbah yang tertangani, tapi juga mendorong tumbuhnya ekonomi baru di sektor pengolahan pupuk, pertanian organik, hingga peluang kerja bagi masyarakat sekitar. (BagProkompim/SetdaKuningan)