KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat (TP-KKS) mengikuti verifikasi lanjutan Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tingkat nasional periode 2023–2024. Kegiatan digelar secara virtual melalui Zoom Meeting di Ruang Rapat Setda, Komplek KIC, Selasa (26/8/2025).
Kuningan menjadi salah satu dari 27 daerah di Jawa Barat yang lolos ke tahap verifikasi menuju penghargaan Swasti Saba 2025. Acara dibuka tim verifikator pusat yang dipimpin Anugrah, disertai sambutan Plt. Dirjen Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan. Ia menyampaikan apresiasi atas komitmen daerah yang terus memperkuat peran kesehatan.
“Tahun 2025 merupakan tahun penghargaan bagi kabupaten/kota yang berhasil menyelenggarakan KKS. Penilaian kali ini juga menyesuaikan dinamika global serta semangat transformasi kesehatan,” ujarnya.
Dukungan turut disampaikan Tim Pembina KKS Jawa Barat. “Kami mengantarkan Kabupaten Kuningan untuk menyampaikan program-program yang telah dilakukan,” kata Nani Triani dari Dinas Pendidikan.
Dalam paparannya, Kepala Bappeda Kuningan Purwadi Hasan Darsono, S.Hut., M.Sc. menegaskan kesehatan menjadi modal penting untuk mendorong kesejahteraan masyarakat. “Kesehatan adalah penjamin agar kondisi kemiskinan bisa beranjak ke arah lebih baik,” ungkapnya, didampingi perwakilan OPD pendukung lainnya.
Purwadi kemudian memaparkan sejumlah program inovatif, di antaranya Semarak 3G (Gerakan minum susu, makan telur, makan ikan) untuk menekan stunting, Si Kuda Sating (Generasi Kuningan Muda Bebas Stunting), Kayu Canting (Kampung Ayunan Cegah Stunting), Pamiarsa Rereongan Sapeting (Program air minum dan sanitasi), dan Si Koboi Naik Kuda Poni (Sistem Kolam Bioflok untuk peningkatan ekonomi keluarga).
Ia juga menyebutkan capaian Kuningan, seperti status 100% Open Defecation Free (ODF), penghargaan Adipura 2023, serta prestasi Puskesmas tingkat provinsi. Program Kali Bersih (Prokasi) yang digagas langsung Bupati turut ditampilkan sebagai bukti komitmen menjaga kualitas lingkungan.
“Di sektor pariwisata, pengembangan desa wisata berbasis lingkungan seperti Desa Cibuntu dan Desa Cikaso yang meraih penghargaan nasional juga menjadi bagian dari paparan,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Sekda Kuningan Dr. Wahyu Hidayah menambahkan bahwa capaian kesehatan di Kabupaten Kuningan terus menunjukkan peningkatan. “Akses air minum layak kita sudah mencapai 91,75 persen, sedangkan sanitasi meningkat hingga 96,68 persen. Total nilai kesehatan berada di angka 72,1 meski kita berhadapan dengan keterbatasan anggaran. Namun seluruh perangkat daerah berupaya melakukan inovasi,” ungkapnya.
Dr. Wahyu yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyampaikan beberapa program unggulan, seperti Misting Opa (Penuntasan kemiskinan dan stunting melalui olahan pangan), serta kebun B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) yang tahun ini diberikan di 25 desa. “Alhamdulillah, Kuningan menjadi salah satu dari empat daerah di Jawa Barat yang mendapatkan program B2SA, bahkan jumlahnya terbanyak secara nasional,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menegaskan komitmen Pemkab Kuningan dalam menjaga Indeks Kesehatan. “Dahulu waktu saya di Bappeda, indeks kesehatan kita mencapai 84,48, dengan angka harapan hidup yang juga cukup tinggi, bahkan pernah menjadi yang tertinggi di Jawa Barat. Mudah-mudahan capaian ini menjadi kekuatan bagi Kabupaten Kuningan dalam mewujudkan Kabupaten Sehat,” pungkasnya.
Menurutnya, melalui berbagai capaian tersebut, Tim Kabupaten Kuningan optimistis hasil verifikasi akan memperkuat nilai yang sudah diraih dan mengantarkan Kuningan meraih Swasti Saba 2025 sebagai bukti nyata komitmen bersama mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera. (IKP/DISKOMINFO)