MANDIRANCAN- Wakil Bupati Kuningan H. M Ridho Suganda, SH., M.Si menegaskan, jangan ada lagi kekerasan yang dilakukan terhadap ibu dan anak-anak di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kuningan.
Hal itu, disampaikan Wabup saat menghadiri Seminar Bersama Hentikan Kekerasan dan Pelecehan Seksual Pada Anak dan Perempuan, yang digelar mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 63 Universitas Kuningan, Rabu (27/7/2022) pagi, di Aula Kantor Pemerintahan Desa Mandirancan, Kecamatan Mandirancan.
“Berdasarkan catatan dari Komnas Perempuan, bahwa pada tahun 2022 terjadi kenaikan kasus berbasis gender terhadap perempuan sebesar 12 persen atau sekitar 334.496 kasus. Ini menunjukan keprihatinan kepada kita semua. Kita harus memberikan perhatian yang serius kepada anak-anak dan perempuan. Karena apapun alasannya, segala bentuk kekerasan tidak diperkenankan,” ujar Wabup.
Dikatakan Wabup, dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak, dia berharap, seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat dapat terlibat aktif dalam mendorong terwujudnya kepastian hukum bagi korban kekerasan.
“Pemerintah pusat dan daerah telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir kasus dengan membentuk P2TP2A yang sekarang menjadi UPTD PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). Ini merupakan gabungan sinergitas kerja antar OPD lintas sektor yang memilki kepedulian untuk bergerak dibidang penanganan serta penanggulangan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak,” tuturnya.
Selanjutnya, untuk menghindari kekerasan terhadap perempuan/ibu dan anak-anak, Wabup meminta, agar setiap keluarga dapat menciptakan suasana harmonis dan menanamkan pendidikan positif bagi selururh anggota keluarga. Karena menurutnya, jika ada keharmonisan dalam keluarga, maka tindak kekerasan terhadap ibu dan anak tidak akan terjadi.
“Nasib suatu bangsa dan Negara tidak lepas dari kualitas generasi yang ada di dalamnya. Karena dari keluarga berkualitas akan lahir generas-generasi emas. Untuk itu, ciptakan suasana yang harmonis serta berikan pendidikan yang baik dalam keluarga. Dengan seperti itu, saya yakin kekerasan dalam keluarga terutama pada ibu dan anak tidak akan terjadi,” tandasnya.
Hadir pada seminar tersebut, Camat Mandirancan Sri Waluya Suparman, M.Pd, Kades Mandirancan Didi Asmadi, DPL KKN UNIKU Arif Nurhandika, SE., M.Ak, Narasumber dari UPTD PPPA Kab. Kuningan dr. Yanuar Firdaus, Kader PKK desa, pimpinan lembaga desa, Karang Taruna, serta undangan lainnya. (BID IKP/DISKOMINFO)
